Mengatasi Anak Yang Hiperaktif

Mengatasi Anak Yang Hiperaktif

edukasimateri - mengatasi anak yang hiperaktif, Halo sahabat semua, masih berkaitan dengan postingan kami tentang ciri-ciri anak yang hiperaktif. Kalau kita sudah mengetahui ciri-ciri yang dimiliki oleh anak yang hiperaktif, maka kita perlu mengetahui dan memahami bagaimana cara mengatasi anak yang hiperaktif ?

Mengatasi Anak Yang Hiperaktif
Mengatasi Anak Hiperaktif
Orang tua cenderung lebih sering merasa stress jika memiliki anak yang hiperaktif. Hal tersebut dapat dimlakumi karena membesarkan anak yang hiperaktif lebih susah daripada anak normal lainnya. Kita sebagai orang tua harus lebih sabar lagi dalam menangani anak hiperaktif. Karena mengikuti perilaku anak yang memiliki aktifitas yang berlebihan, para orang tua harus lebih menjaga kesehatan tubuh dan emosional. 

Dalam membesarkan anak yang hiperaktif, diusahakan orang tua jangan pernah mengucapkan kata-kata yang membandingkan mereka dengan anak lain, karena bisa menyakiti perasaan mereka. Berikut ini cara mengatasi atau menangani anak yang hiperaktif :

1. Ajarkan Teknik Relaksasi

Mengatasi Anak Yang Hiperaktif
Relaksasi

    Anak-anak hiperaktif selalu aktif, demi kesehatan mereka perlu diajarkan cara bersantai. Relaksasi baik untuk pikiran dan tubuh dan dapat mengajarkan mengajarkan pengendalian diri pada anak Anda. Berusahalah duduk dengan anak Anda, ajarkan mereka untuk bernafas dalam-dalam, tutup matanya dan bayangkan suasana damai. Kadang-kadang dapat membantu dengan memijat bahu dan tangan merreka untuk mendorong relaksasi serta bermain musik yang damai.

2. Mendengarkan

Mengatasi Anak Yang Hiperaktif
Mendengarkan

     Anak-anak yag hiperaktif kadang terjadi pada hal verbal. Jika anak Anda berbicara tanpa henti, ajari mereka cara mendengarkan orang lain dan bergantian dalam dialog. Orang tua sebaiknya lebih sering mendengarkan cerita anak, tidak ada salahnya menghabiskan waktu lebih lama untuk mengobrol dengan anak, sekaligus mencari tahu kegiatan apa yang dilaukan anak seharian.

3. Jangan percaya semua "kabar buruk" tentang anak Anda

Mengatasi Anak Yang Hiperaktif
kabar buruk

     Tidak menyenangkan mendengarkan pegawai sekolah menggambarkan anak Anda sebagai "lambat" atau tidak termotivasi. Tetapi jangan biarkan komentar negatif menghalangi Anda melakukan segala upaya untuk mengadvokasi kebutuhan pendidikannya. Anak-anak yang hiperaktif dapat berhasil setelah mereka mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan.

4. Jangan melebih-lebihkan pentingnya pengobatan

Mengatasi Anak Yang Hiperaktif
pengobatan

     Tidak diragukan bahwa, bagi anak yang hiperaktif, obat yang tepat membuat perbedaan besar dalam perilaku. Tetapi tidak berarti obat adalah satu-satunya hal yang mebuat perbedaan, dan membicarakannya seolah-olah itu akan membuat si anak bahwa perilaku yang baik tidak ada hubungannya dengan usahanya sendiri. Ketika Anda menangkap anak Anda melakukan sesuatu yang berulangkali Anda minta dia untuk tidak melakukannya, melawan dorongan untuk bertanya, "Apakah Anda lupa minum obat Anda pagi ini?" Dan jangan pernah mengancam untuk meningkatkan dosisnya karena dia melakukan sesuatu yang tidak pantas.

5. Menyalurkan Energi

Mengatasi Anak Yang Hiperaktif
menyalurkan enerrgi

     Sejumlah anak dengan jumlah energi yang tak terbatas, yang melompat-lompat dan menuruni tangga dan mendapat masalah, menangis mencari sesuatu untuk dilakukan. Cobalah mendaftarkan anak Anda dalam olahraga tim, kelas tari, atau beberapa orang tua cenderung berminat pada seni bela diri. Kelas seni bela diri mengajarkan kontrol, disiplin, dan harga diri. Saat di rumah, menjadi kreatif dan beri anak Anda tugas. Sebagai contoh "Tuti, bisakah kamu menyirami halaman belakang untukku?", meskipun dia ribut melakukannya, tetapi dia mencapai sesuatu yang bermanfaat.

6. Jangan terlalu cepat untuk mengatakan "Tidak"

Mengatasi Anak Yang Hiperaktif
bilang "Tidak"

     Semua anak perlu diberitahu "Tidak" pada waktu-waktu tertentu. Untuk mencegah mereka melakukan sesuatu yang berbahaya atau tidak pantas. Tetapi banyak orang tua mengatakan "Tidak" secara refleks, tanpa mempertimbangkan apakah boleh dikatakan "Ya".Dan seorang anak yang sering mendengar "Tidak" terlalu banyak cenderung memberontak, terutama jika dia impulsif untuk memulai.

Nah, Sahabat semua, sebagai orang tua kita seharusnya lebih banyak menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kita tentang bagaimana cara mendidik dan membesarkan anak, agar orang tua  tidak salah dalam membentuk kepribadian mereka untuk menjadi orang yang lebih baik. Semoga artikel ini bermanfaat bagi sahabat semua.

baca juga :
Mengatasi anak susah makan
Ciri-ciri Anak hiperaktif
Mengurangi gula darah



Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »